Senin, 30 Januari 2012

Para-Human

Berawal dari keprihatinan terhadap kemerosotan moral manusia, seorang anak bangsa, koreografer tari bernama Eko Supriyanto mengusung tur tari lintas negara berkeliling Singapura, Kamboja dan Vietnam, bekerjasama dengan sanggar tari dari kamboja, Amrita Performing Arts. Karya tarian tersebut diberi label Para-Human. 

Para-Human tercipta berawal dari seorang Eko Supriyanto alias Eko Pece yang terinspirasi oleh orangutan dan prostitusi. Menurut Eko, Para-Human adalah representasi manusia yang dirasuki sifat kebinatangan.  "Di sebuah desa di Kalimantan, saya pernah menemui fenomena orangutan yang dijadikan komoditas prostitusi. Selama dua tahun praktik ini laku keras sebelum akhirnya diringkus aparat." kata Eko. Selain itu, tambahnya, Para-Human juga menyoroti bisnis prostitusi di Kamboja yang tumbuh kian pesat, "Disana saya pernah ditawari anak umur 16 tahun secara terang-terangan. Sepertinya tabiat manusia kini lebih gawat dibanding hewan." "Pentas ini diperkuat dengan konsep panggung minimalis yang hanya akan menaruh rumah anjing, sebagai simbolisasi rumah manusia yang mulai mengalami kemerosotan moral" pungkasnya.

Berita diatas yang diulas dalam sebuah koran lokal di Jogjakarta kemarin pagi, membuat aku terhenyak membaca kenyataan-kenyataan yang diungkapkan seorang Eko Supriyanto. Isi perut serasa diaduk-aduk melihat betapa disitu ayat-ayat Allah benar-benar terbukti nyata. Allah berfirman bahwa, manusia adalah sebaik-baik makhluk yang telah diciptakan Allah, apabila dia beriman, mau menanggapi dan melaksanakan apa yang menjadi ajaran Allah yang dicontohkan oleh para utusanNYA. Namun bila manusia mempergunakan organ-organ tubuhnya tidak untuk menanggapi ajaran Allah maka manusia seperti hewan ternak bahkan lebih rendah dari itu. Mereka itulah orang-orang yang lengah. Nau'dzubillahi min dzalik.

Sungguh dalam jaman yang  keruwetannya sudah mengglobal ini tak ada lagi yang bisa kita lakukan kecuali, menyelamatkan diri kita masing-masing dan keluarga terdekat kita agar tidak menjadi manusia yang lebih rendah dari binatang, berkarya semampu kita dalam bidang yang ditekuni masing-masing, seperti halnya Eko yang menyuarakan kemanusiaan dari tarian yang dia ciptakan. Semangat!!

sumber : Harian Jogja, 30 januari 2012;
QS At Tiin 4-6
QS Al A'raf 179


Tidak ada komentar:

Posting Komentar