Rabu, 26 Januari 2011

Mozaik Kehidupan

Beberapa hari terombang ambing dalam urusan-urusan yang tak pernah menyisakan waktu untuk sejenak merenung atau melongok kebelakang.Terlalu asyik dengan permainan dunia. Terjebak dalam situasi yang konyol. Membiarkan diri dalam permainan kanak-kanak yang tidak bermutu. Hampir saja pembiaran itu berlarut-larut hingga mematikan karakter diri. Diintimidasi, diawasi dan dicengkeram tanpa kutersadar.
Hingga malam itu terbelalak mataku, betapa selama ini aku buta, ternyata sekian banyak fakta terhampar di sekitar namun tak pernah kutatap sedikitpun. Seperti mozaik, yang bertebaran di hambur-hamburkan si pemiliknya. 
Seharian kujalani dengan sesak napas, menahan kenyataan, bahwa ternyata tak seindah parasnya, tak semerdu suaranya...kubuka tanganku lebar-lebar pada waktu kedatangannya, dan dengan sangat tidak sopan mengobrak abrik tempat ku bersemayam lalu pergi begitu saja. tanpa secuil maaf ataupun pamit. Tapi aku tak menyesalkan kepergiannya sama sekali, setidaknya dari situ, aku jadi mengerti, seberapa kualitas yang dia, miliki hanya sebatas itu dia menghargai  arti  sebuah pertemanan. Pergilah cepat-cepat, dan jangan pernah kembali.
Malam ini, semalam suntuk hingga subuh hari, tak sepicingpun mataku terpejam, gamelan berirama  tembang cublak cublak suweng mengalun syahdu menemaniku yang terduduk di keheningan malam, mozaik-mozaik yang tertinggalkupunguti sambil merangkai  membentuk sebuah gambar, tapi belum sepenuhnya jelas, karena beberapa mozaik darimu belum terpasang. Aku tunggu. aku tunggu mozaikmu dalam sunyiku, jadikan gambar ini jelas untukku

Rabu, 19 Januari 2011

Tembang Malam

Tembang itu mengalun merdu menelusup diantara sepi malam, kau tersenyum penuh kesabaran sembari menahan rasa sakit. Penuh penerimaan. Kesabaranmu membuatku haru. Air mataku menitik, aku merasakan, betapa rasa sakit yang harus kau tanggungkan, kurasakan badanmu panas, tapi dirimu menggigil kedinginan. Aku rengkuh dirimu dalam pelukanku. Ambillah kehangatanku, bagilah sakitmu untukku, biarkan aku turut merasakan dan meringankan sakitmu. Aku lantunkan doa doa sambil kuseka bulir-bulir keringat di dahimu. Allah, kuatkan dia. 

Aku ingin, semua ini segera terlewati, kembali berkarya dan kembalilah tertawa bersamaku, aku menyayangimu.  



Minggu, 16 Januari 2011

Cinta Di Penghujung Senja

Keindahan tembaga di ufuk barat, mengisyaratkan kesunyian di penghujung senja kehidupan. Pertanda dimulainya perjalanan panjang manusia  menuju langit ketujuh. Cepat sekali dunia berputar, mengantarkan kita pada kerentaan. Baru kemarin rasanya kita tertawa bersama bercanda, bersenandung indah, nyaris tanpa beban kehidupan. Kanak-kanak cepat sekali berlalu, benarlah bila dikatakan hidup ini hanyalah sebuah persinggahan sebelum kita memasuki keabadian sejatinya kehidupan. 

Hidup adalah pertemuan dan perpisahan. Dalam setiap pertemuan selalu ada isyarat-isyarat kehidupan dan dalam setiap perpisahan selalu ada isyarat-isyarat kepindahan suatu keberadaan.
Hidup bukan milik kita, begitupun pertemuan dan perpisahan. Saat  diperkenankan menjumpai sang hidup, nikmati setiap tetes air kehidupan, rasakan sejuknya kecupan udara kehidupan, namun jangan pernah katakan itu adalah milikmu. Begitupun manakala Sang Pemilik kehidupan berkehendak memisahkan kehidupan, biarkan saja, tak perlu gundah gulana dan bersedih hati, karena intulah awal perjalanan menuju keberadaan yang sebenarnya.

Manakala senja tlah temaram, bersiaplah bekali diri dengan kepasrahan karena sepanjang siang kita telah mengusahakan segala yang terbaik untuk kehidupan. Sambutlah senja dengan cinta. ^_^

Selasa, 11 Januari 2011

Ketika Tuhan Jatuh Cinta.....

Yang terdengar hanyalah gemerisik dedaunan yang tersapu angin diantara derik binatang malam. Diatas, bulan bersinar terang hingga cahayanya jatuh pada sebagian area pekuburan, membuat permukaan dedaunan seperti berwarna keperakan.

Semua sunyi, namun sejatinya sedang bertasbih penuh kekhusyukan. Dan, mereka lebih mengerti bahwa cinta Tuhan kepada hambaNYA amatlah dalam, hingga DIA menciptakan segala sesuatu atas nama cintaNYA yang sejati. 

17 August 2010 at 20:45  ( Note : Novel Ketika Tuhan Jatuh Cinta By Wahyu Sujani )
Thanks a lot buat yg udah beliin novel   ^_^

I remember you, your pure n simple heart

Mengenalmu kembali sungguh membuat aku lebih dekat kpd Allah, hdupku yg keras sempat membuatku sejenak terlena dg duniawi..mengeraskan jiwaku, mematikan hatiku... Mengenalmu kembali membuat mata ini bisa menjadi danau lagi, menitikkan airmata manakala tenggelam dalam dzikir nan indah... Syukur syukur syukur pada Allah atas ijinNya mempertemukan kita kembali, Pertemuan jiwa kita, sungguh sangat berharga bagiku... Terimakasih, selalu ada buat aku.

Aku teringat kata2 bijak ini  : Sahabat adalah dorongan ketika engkau hampir berhenti, petunjuk jalan ketika engkau tersesat, membiaskan senyum sabar ketika engkau berduka, memapahmu saat engkau hampir tergelincir dan mengalungkan butir-butir mutiara do'a di dadamu, untukmu dimanapun engkau berada saat ini semoga persahabatan kita selalu dipertautkan oleh-Nya...

Terbangun di sepertiga malam, aku teringat dirimu... Aku tenang saat ku tahu dirimu berhenti sejenak beristirahat ditengah perjalananmu, menyusuri hujan, melawan dingin. Aku terbangun, kubersujud padaNYA, setangkup doa kuhaturkan padaNYA utkmu... "Lindungi dia ya Allah" Terimakasih utk sehari yg indah kemarin ya.. Aku tau dirimu lelah, tp msh menyempatkan wkt buat aku... Aku g bs balas keindahan yg km beri, selain setangkup doa utkmu... 
 
09 September 2010 at 03:10
 

Senin, 10 Januari 2011

night in white satin

Notte di luce
Una notte infinita
Una lettera che
Non sara mai spedita

Cos'e la realta
lo non lo so piu
Ad occhi aperti
Il mio sogno sei tu

Io ti amo
Si, ti amo
Quanto ti amo

Guardo la gente
mano per mano
nessuno capisce
quello che provo

respiro il silencio
dei tuoi pensieri
un giorno sarai
Tutto quello che speri

Io ti amo
Si, ti amo
Quanto ti amo

Cahaya Aurat

Ribuan jilbab berwajah cinta
Membungkus rambut, seluruh tubuh, sampai ujung kaki
Karena hakikat cahaya Allah ialah terbungkus di selubung rahasia
Siapa bisa menemukan cahaya?
Ialah suami, bukan asal manusia
Jika aurat dipamerkan di koran dan jalanan
Allah akan mengambil kembali cahaya-Nya
Tinggal paha mulus dan leher jenjang
Tinggal bentuk pinggul dan warna buah dada
Para lelaki memelototkan mata, hanya menemukan benda
Jika wanita bangga sebagai benda
Turun ke tingkat batu derajat kemakhlukannya
Jika lelaki terbius keayuan dunia
Luntur manusia tinggal syahwatnya
(Emha Ainun Nadjib, 1990, Syair Lautan Jilbab, Sipress, Yogyakarta.)

Masyaa Allaah

Bahkan sehelai daun yang sudah menguningpun takkan jatuh ketanah bila Allah tidak mengizinkannya utk jatuh. Maasyaa Allah (=sungguh atas kehendak Allah semua terwujud ), begitupun dengan liku-liku hidup. Segala pemberontakan, protes, keluh, kesah, isak dan tangis adalah isyarat bahwa ilmu yang dimiliki masih terlalu dangkal. Ketika diri menyatakan membuka pikiran dan hati untuk belajar, menerima dan melepaskan segala urusan, dan menemukan mutiara-mutiara kehidupan, disitulah perjumpaan dengan ilmuNYA.

satu demi satu peristiwa terlewati dengan penuh ketabahan, dan benarlah adanya, bahwa Allah tak akan menguji hambanya melebihi kemampuan hambaNYA. setiapkali menyelesaikan satu episode hidup diakhiri dengan ujian, setiap kali hendak mendapat satu kenikmatan, diawali dengan ujian. dan setiapkali lulus dari ujian naiklah derajat kehidupan seseorang.
Ibarat bola salju semakin lama menggelinding, semakin besarlah kadar rintangan yang mampu dilibas. Demikian juga kehidupan semakin banyak cobaan maka semakin banyaklah ilmu tentang hidup dan kehidupan.

Namun sekuat apapun bisa melewati semua ujian, bukan karena kehebatan diri,  kembali lagi harus selalu diingat satu pegangan Maasya Allaah...

MAASYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah... [QS. 18:39]

by Rina Khusnawati on Monday, 10 January 2011 at 14:40

pencarian jiwa

Tidakkah kau lihat, aku sudah mengepakkan sayapku sekuat tenaga, terbang mengembara, dan menemukan aneka warna jiwa di sudut-sudut dunia. Terbang tinggi, lalu menukik dan terbang lagi. Menemukan badai kegelisahan, kehilangan, kemarahan, nafsu, cinta, kepalsuan, dan segala kesemuan hidup. Membuka mataku melihat keindahan,  kemunafikan, dan sedikit ketulusan, lalu aku membuka telingaku mendengar isak tangis, celoteh, kebohongan, keluhan, pujian, doa, kidung, hujatan..Warna warni, buram, sumbang, merdu, hampa...

Aku masih mencarimu, mencarimu wahai kawan sejiwa, seayun, seirama, yang menggemakan mahabbah, cintaNYA..
Bersama mengarungi luasnya samudera ilmuNYA, meniti kata demi kata dalam kalamNYA.
Menembus kegalauan dunia, menggenggam bara perjuangan menuju DIA

Condongcatur January, 9th, 2011

by Rina Khusnawati on Sunday, 09 January 2011 at 10:01

belajar beriman

by Rina Khusnawati on Saturday, 08 January 2011 at 07:50
Fatal sekali akibat dari menyepelekan sepotong kata "iman". Lazimnya saat ini  iman dipahami sebagai "kepercayaan" saja, maka menyepelekan ALLAH pun masih dibilang beriman. dan disini dipahami sebagai,  orang yg menyepelekan, bahkan melanggar janji pada ALLAH dianggap sebagai khilaf, asalkan dalam hati masih percaya pada ALLAH maka semua masih"baik-baik" saja. dangkal sekali akhirnya pemaknaan iman, dan akibatnya adalah, penyelewengan janji pada ALLAH, kehidupan yang carut-marut, pengkhianatan sesama manusia,saling tindas, ohhhh....seperti neraka, berimankah orang2 ini??

Dalam hadits ibnu majah dikatakan bahwa Al Imanu , Aqdun bil Qalbi , Wa Iqrarun bil Lisani, wa amalun bil arkani,
Artinya : “Iman ialah tambatan hati yang menggema kedalam seluruh ucapan dan menjelma kedalam segenap laku perbuatan”. dan seperti apakah orang yg beriman itu, Allah berfirman wal-ladhina amanu ashaddu hubban lillah) (2:165), adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dari sini apabila kita lihat Iman adalah sebuah satu kesatuan dari hati-lisan-tindakan utk selalu melakukan apapun karena sangat cinta pada ALLAH, dengan kata lain sebuah pandangan dan sikap hidup dalam rangka kecintaan yang amat sangat pada ALLAH.

Apabila iman dipahami demikian, masihkah orang yang melanggar janji pada ALLAH, menyepelekan urusan dengan ALLAH, layak disebut orang yang beriman? beriman kepada hawa nafsu, mungkin iya...

Sekedar renungan pagi, utk yang masih mau berpikir..  mohon dibenarkan bila salah, dan mohon diingatkan bila khilaf ^_^

Sunyi



Kesunyian bisa begitu indah. Kesunyian juga bisa begitu menyakitkan. Allah Maha Baik, Dia membebaskan kita memilih, apapun dalam hidup ini, tentusaja dengan dengan segala akibat dan konsekuensinya masing-masing.
Kesunyian bila ditanggapi dengan penuh sukacita maka akan melahirkan hal-hal yang indah. Dalam sunyi seorang hamba bisa khusyuk berbicara dengan Sang Maha Penciptanya, dalam sunyi sebuah perenungan, introspeksi diri bisa dijalani dengan jernih, dalam sunyi seorang penyair akan melahirkan karya karya hebat. Namun dalam sunyi juga bila ditanggapi dengan penuh kesedihan yang lahir adalah rasa semakin sunyi yang menyakitkan, merasa terasing, sendiri, terbuang, dan akhirnya energi habis untuk hal yang sia-sia.
Allah Maha Baik, Dia membebaskan kita memilih jalan yang manapun, lantas mengapa kita tidak memilih jalan yang membuat diri kita bahagia???
by Rina Khusnawati on Friday, 10 December 2010 at 01:18
Malam ini, kesunyian yang indah membuat aku bisa menuliskan ini, Allah begitu baik, Alhamdulillah.

By the River Piedra I Sat Down and Wept ( sebuah catatan)

By the River Piedra I Sat Down and Wept (part one ) by Paulo Coelho

Kami tumbuh bersama. Lalu ia pergi, seperti banyak orang muda yg pergi meninggalkan kota-kota kecil. Katanya ia akan belajar tentang dunia, bahwa mimpi2nya berada diluar padang-padang Soria.
Tahun2 berlalu nyaris tanpa kabar darinya, sesekali ia mengirimiku surat, namun ia tak pernah kembali ke jalan2 setapak, hutan2 masa kanak2 kami.
Aku masuk universitas dan menemukan kekasih. Tapi akhirnya kami berpisah. Setelah itu surat2 dari teman masa kecilku mulai lebih sering datang. Sepertinya ia mengetahui segalanya. Ia telah menumbuhkan sayap, dan kini menjelajahi dunia. Sementara aku sendiri hanya berusaha menancapkan akarku. Sebagian suratnya yg dikirim, bicara mengenai Tuhan. Kemudian ia menulis bahwa ia akan memberikan kuliah kuliah pada sekelompok orang di Madrid, dan memintaku datang. Jadi akupun melakukan perjalanan selama 4 jam dari zaragosa ke Madrid. Aku ingin bertemu dengannya, aku ingin mendengar suaranya. Dia pasti orang terkenal, pikirku. Aku semakin terkejut waktu ia memasuki ruangan. Ia berbeda dengan anak laki-laki yang kukenal dulu. Ia tampak mengagumkan. Bagaimana aku dimatanya? Suaranya tak berubah. Namun kata-katanya sama sekali berbeda. Seusai khotbah, para hadirin merubunginya. Aku menunggu, dalam hati aku mengkhawatirkan kesan pertamanya terhadapku setelah bertahun2 ini. Aku seperti kanak2, gelisah-tegang, karena aku tidak mengenal teman2 barunya, dan cemburu karena ia lebih mementingkan yg lain dan bukannya aku.
Ketika aku menghampirinya, wajahnya merona. Ia tidak lagi tampak seperti laki2 dewasa yg mengatakan hal2 penting, melainkan anak laki2 yg bersembunyi bersamaku di tempat pertapaan di San Saturio.

(s.d hal 25)

By the River Piedra I Sat Down and Wept (2)

by Rina Khusnawati on Sunday, 21 November 2010 at 19:08

Pilar mengatakan, "Aku pernah jatuh cinta sebelumnya. Rasanya seperti narkotik. Mula-mula mendatangkan euforia penyerahan diri, lalu hari berikutnya, kau menginginkan lebih banyak. Kau belum kecanduan tapi kau menyukai sensasinya, dan kau mengira masih bisa mengendalikan semuanya. Kau memikirkan orang yang kau cintai dua menit dan melupakan mereka selama tiga jam.
Tapi kemudian kau terbiasa dengan orang itu, dan mulai bergantung sepenuhnya pada mereka. Sekarang kau memikirkannya selama tiga jam dan melupakannya selama dua menit. Kalau ia tak ada, kau merasa seperti pecandu, yang selalu membutuhkan morfin. Dan seperti halnya pecandu yang akan mencuri dan mempermalukan diri sendiri demi memenuhi kebutuhan mereka, kaupun bersedia melakukan apa saja demi cinta."
- Sebuah cara menggambarkan cinta yang mengerikan -


By the River Piedra I sat Down and Wept (3)

Diri kanak2 kita yang dulu masih ada. Diberkatilah kanak2, karena merekalah yang empunya kerajaan Surga. Jika kita tidak dilahirkan kembali-jika kita tidak bisa memandang kehidupan dengan keluguan dan antusiasme kanak-kanak- tak ada artinya untuk terus hidup. Kita harus memperhatikan apa yg dikatakan kanak2 dalam hati kita. Kita tidak boleh merasa malu dengan keberadaannya. Kita tidak boleh membiarkan kanak2 ini merasa takut, karena ia sendirian dan nyaris tak pernah didengarkan. ...Namun bila kita mendengarkan kanak2 yg tinggal dalam jiwa kita, mata kita akan bercahaya. Jika kita tdk kehilangan kontak dengan kanak2 itu kita tdk akan kehilangan kontak dengan kehidupan.
Hal. 39-40 


By the River Piedra I sat Down and Wept (4)


by Rina Khusnawati on Sunday, 21 November 2010 at 23:03
Namun cinta itu mirip  bendungan, jika kau membiarkan satu celah kecil yg hanya bisa dirembesi sepercik air, percikan itu akan segera meruntuhkan seluruh bendungan, dan tak lama kemudian tak seorangpun bisa mengendalikan kekuatan arusnya. Setelah bendungan itu runtuh, cintapun mengambil kendali, dan apa yg mungkin ataupun tidak, tak lagi berarti. Bahkan bukan masalah apakah orang yg kita cintai itu ada disisi kita atau tidak.
Berhati-hatilah, waspadalah terhadap retakan di bendungan. Jika retakan itu muncul, takkan ada papun didunia ini yg bisa menghentikannya.


By the River Piedra I sat Down and Wept (5)

by Rina Khusnawati on Sunday, 21 November 2010 at 23:01
Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis,  berakhir di halaman 222, kembali Paulo Coelho membawaku serta dalam perjalanan "wisata"nya berkeliling dunia. Bahasa yang mendalam, bahkan terkesan rumit buatku, tapi tetap tak mengurangi daya tariknya, tetap bisa membuat aku terbawa dalam perasaan Pilar dan sahabat kecilnya, bahagia, tangis, kebimbangan, keindahan masa kecil, kekecewaan, penderitaan-penderitaan, pengingkaran pada kasihsayang Sang Pencipta, penemuan kembali cinta, dan kembali menemukan kepercayaanNYA kepada Tuhannyadan kepasrahan dan akhirnya dia menemukan penyerahan diri seorang hamba atas takdir. Semua mengaduk-aduk akal dan perasaanku. Hedew... Setiap cerita, memiliki maknanya utk kehidupan kita,  bila kita bisa menggali ^_^

5-6/4 .... from java to sumatra


06 Maret 2010 jam 23.23, first message
05 April 2010 jam 21.15.06, akhirnya..... , dirimu tak pernah menjadi asing buat buat aku
lama juga ya...

baju kotak-kotak....  =)

by Rina Khusnawati on Sunday, 14 November 2010 at 03:29

Salt

by Rina Khusnawati on Wednesday, 04 August 2010 at 00:30
Hidup begitu keras padaku, seakan tak pernah rela bila kuberhenti sejenak dalam ketenangan. Setiap hal yang membuat hidupku berbahagia direnggut dari sisiku.

Kukira kepahitan itu telah usai ketika aku menemukan seseorang yang bisa melengkapi hidupku, tapi aku salah. Aku harus berjalan sendiri melewati gurun kehidupan, naluri bertahan hidup ditengah badai kehidupan yang begitu keras menerpa, membuat aku nyaris kehilangan perasaan yang bernama cinta kasih.

Mungkin orang akan bilang aku kasar dan tidak lumrah sebagai manusia, bila itu dikatakan padaku aku akan menjawab, silakan cap aku apa saja, kalian mengatakan itu karena kalian tak pernah mengalami apa yang aku alami. Kalau kalian jadi aku, mungkin kalian akan mati di awal perjalanan…

Aku tak butuh belas kasihan, aku tak butuh pujian, dan aku tak butuh oranglain, karena tak ada lagi yang bisa kuandalkan selain diriku sendiri.
Yogya, August 3, 2010

izinkan aku beribadah kepada Rabbku

Aisyah ra. bercerita tentang Rasulullah saw. setelah didesak oleh Abdullah bin Umar. Apa yang diceritakan Ummul Mukminin Aisyah ra? Beliau menceritakan sepotong kisah bersama Rasulullah saw. ( Tafsir Ibnu Katsir, I: 1441 )

“Pada suatu malam, ketika dia tidur bersamaku dan kulitnya sudah bersentuhan dengan kulitku, dia berkata, “Ya, Aisyah, izinkan aku beribadah kepada Rabbku.” Aku berkata, “Aku sesungguhnya senang merapat denganmu, tetapi aku senang melihatmu beribadah kepada Rabbmu.”Dia bangkit mengambil gharaba air, lalu berwudhu. Ketika berdiri shalat, kudengar dia terisak-isak menangis. Kemudian dia duduk membaca al-Quran, juga sambil menangis sehingga air matanya membasahi janggutnya, ketika dia berbaring, air matanya mengalir lewat pipinya mambasahi bumi di bawahnya. Pada waktu fajar, Bilal datang dan masih melihat Nabi saw. menangis,”Mengapa Anda menangis, padahal Allah ampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang kemudian?” tanya Bilal. “Bukankah aku belum menjadi hamba yang bersyukur. Aku menangis karena malam tadi turun ayat Ali Imran 190-191. Celakalah orang yang membaca ayat ini dan tidak memikirkannya.”

Demi cintanya kepada Allah, dan juga agama ini, Rasulullah saw. sanggup mengesampingkan kenikmatan-kenikmatan lainnya. Subhanallah .

rindu buat Ibu

by Rina Khusnawati on Monday, 17 May 2010 at 12:58
Ibu, aku datang..
memeluk nisanmu serasa memelukmu..

Ibu, aku rindu dekapanmu
belaianmu di kepalaku...
Ibu, aku rindu berada lagi disisimu..
...aku pasti menyusulmu Bu, suatu hari nanti pasti aku temani...
tapi belum sekarang Bu,
masih banyak tanggungjawab yang mesti aku selesaikan
menghantarkan cucu2mu kepada masa depan mereka
aku janji Bu, aku pasti kuat,
aku janji, aku pasti sampai pada tujuan hidup seperti yang Ibu ajarkan padaku dulu'
aku janji, sekuat tenagaku...

Ibu, jangan pernah merasa sepi ya Bu..
Ibu selalu ada dalam benakku,
Ibu selalu ada dalam doa2ku,
seperti yang selalu aku panjatkan,
agar Allah selalu melimpahkan Rahman dan Rahimnya utkmu Bu..
Ibu akan selalu tersenyum bahagia disisiNYA...
Allahummaghfirli wali wali dayya warkhamhuma kama robbayani soghiro....
Ya Allah Ampunilah dosa kedua orang tuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku diwaktu kecil,,amiin

MANDALAWANGI - PANGRANGO

Senja ini, ketika matahari turun kedalam jurang2mu
aku datang kembali kedalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu
walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna
aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan
dan aku terima kau dalam keberadaanmu
seperti kau terima daku

aku cinta padamu, Pangrango yang dingin dan sepi
sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
hutanmu adalah misteri segala cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta

malam itu ketika dingin dan kebisuan menyelimuti Mandalawangi Kau datang kembali
Dan bicara padaku tentang kehampaan semua

“hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya, tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar, terimalah dan hadapilah"

dan antara ransel-ransel kosong dan api unggun yang membara
aku terima ini semua melampaui batas-batas hutanmu, melampaui batas-batas jurangmu

aku cinta padamu Pangrango
karena aku cinta pada keberanian hidup..

Jakarta 19-7-1966

Puisi Oleh Soe Hok Gie

Hafal Pancasila, itu tidak merubah keadaan

by Rina Khusnawati on Thursday, 15 April 2010 at 02:02
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi bagi seluruh rakyat Indonesia

Kalau dasar negara sudah ditinggalkan bangsa ini, berarti wajar bila keadaan negara sekarang jadi kayak gini...... Camkan teman, sila yang mana yang masih diamalkan dalam kehidupan???

1. sila pertama : Keuangan yang maha esa, buktinya banyak banget yang korupsi bermilyard2, bohong kalo mereka2 itu ingat Tuhan waktu melakukan korupsi.
2. sila kedua : rasa kemanusiaan jelas tak ada lagi, bagaimana mau mengharapkan adil? apalagi beradab?? suguhan televisi setiap hari adalah pertikaian aparat dengan rakyat dan dengan BIADAB
3. sila ketiga : banyak orang gak punya hati dan otak yang mengebom bangsanya sendiri...bersatu dari mana???
4. sila keempat : yang ini jelas banget di TV, jelas tak ada hikmat kebijaksanaan, yang ada bijik sana, bijik sini alias berantem di Dewan Yang Terhormat!
5. sila ke lima : boro-boro adil...yang kerja bayar pajak, eh, pajaknya masuk kantong pribadi orang2 gila....sabar-sabar

Jadi karena saya hanya rakyat jelata, hanya bisa ngampet, berdoa, ngadu pada Yang Menciptakan saya lalu nulis di note ini. Maaf kalo bikin mata pedes n hati panas..

kesimpulannya : karena dasar negaranya udah morat marit, ya berarti Negara ini rapuh...Osteoporosis!!!!

Mind Over The Body.. And you are The Master of Your Mind..


Apa yang ada di pikiran orang lain dan yang di lakukan orang lain adalah diluar kendali kita (External Locus of Control) yang sampai kapanpun kita tidak akan pernah bisa mengendalikannya. Jadi jangan pernah berharap atau mengharuskan orang berpikir dan bertindak seperti maunya kita. Menghimbau boleh saja tapi anda tidak perlu terfokus pada hal hal yang kendalinya bukan pada anda. Namun berbeda jika kita fokus pada bagaimana diri kita menanggapi dan bereaksi pada suatu keadaan atau tindakan orang lain. Pikiran dan tindakan anda 100% dikendalikan oleh anda sendiri. Maka bereaksilah secara positif dan menguntungkan diri anda. ( M A U )

Note : dari commentnya Mas Antony di statusnya Mas Bibit Pijel 
by Rina Khusnawati on Tuesday, 30 March 2010 at 21:58

Omong-omongan sak durunge NIKAH

Lanang : Akhire ... Sidane .. wis suwi aku nunggu saat kaya ngene iki.
Wedok : Apa kowe rila yen aku lunga ?
Lanang : Mesthi wae ora! Kowe aja nganti mikir kaya ngono kuwi.
Wedok : Apa kowe tresna marang aku?
Lanang : Mesthi. Saklawase arep kaya ngono kuwi.
Wedok : Apa kowe tau "selingkuh"?
La...nang : Ora. Aku ora tau gelem nglakoni perkara sing "goblok" iki.
Wedok : Apa kowe gelem "ngaras" (ngambung) aku?
Lanang : Ya
Wedok : Sayangku ........

Sak-sampunipun 10 taun gesang bebrayan (nikah), mangga maosipun dipun walik, saking ngandhap minggah.

Herry Djoko Susilo ( Facebook : Kawruh Jawa )

siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai oleh Allah ?

Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : "Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : "Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain; sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain, atau melunasi hutang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri'tikaf di masjidku ini selama satu bulan " ( Hadits riwayat Thabrani ).

" Sesiapa yang bersikap ramah kepada orang lain dan meringankan beban hidupnya baik sedikit maupun banyak maka kewajiban bagi Allah untuk memberikan kepadanya pelayanan dengan pelayanan surga " (HR Thabrani ).

by Rina Khusnawati on Thursday, 11 March 2010 at 21:04

Ya Allah, tanpa aku menulis inipun KAU pasti sudah tahu

Alhamdulillaah,
Bersyukur atas semua karunia dan perjalanan hidup yang dipercayakan Allah padaku. Tawakkal atas cobaan hidup yang tak mudah, atas ujian2 Allah yang dipercayakan diujikan padaku.
Aku tidak akan menyerah ya Allaah, dengan ridhamu..

Bersyukur atas kepercayaanMu memberikan amanah dua anak yang istimewa,
dengan ridhaMu, memohon kekuatanMu, aku akan menjaga mereka sebaik2nya hingga mereka menjadi hamba2Mu yang shaleh dan shalihah...Bismillahirrahmaanirrahiim
Aku tidak akan menyerah.

Tidak ada seorang pahlawanpun yang melewati hari2nya dengan kehidupan biasa2 saja..

Aku sudah melihat dengan terang, tentang siapa aku, mengapa aku...

Aku sudah melewatinya, melewati berbagai kepicikan hidup, emosi, keringat, airmata, keluh kesah, sedih nestapa....Alhamdulillaah, sudah lengkap bahan2 yang kelak akan kuceritakan untuk pelajaran hidup anak cucuku. Alhamdulillah bila aku dipercaya Allah untuk menjadi contoh untuk orang2 disekitarku, meskipun bukan contoh yang baik, tapi bukankah semua butuh model utk penggambaran realita yang nyata??? Setidaknya, Engkau mempercayakan padaku tentang sesuatu hal..

Selanjutnya ya Allah, aku memohon, lapangkanlah hatiku, berikan aku kekuatan menjalani ini semua hingga tiba pada suatu titik pergantian peran untukku....

Ya Allah, terimakasih atas semua cinta yang kau hadirkan melalui orang2 yang menyayangi aku, begitu banyak cinta hadir disekitarku...terimaksih untuk hari ini ya Allah
terimakasih.....terimakasih.....

by Rina Khusnawati on Wednesday, 27 January 2010 at 02:33

Pengasih, Penyayang, Pemaaf

Allah menciptakan manusia tentunya untuk tujuan mulia, bukan tujuan sia sia. Bahkan manusia diciptakan-Nya sebagai makhluk yg paling mulia diantara semua makhluk ciptaan-Nya termasuk malaikat-Nya. 99 sifat-Nya diberikan pada manusia sebagai bekal yang akan menjadikan hidup manusia itu dapat mencapai kemuliaan. Dengan bekal itu, tidak semestinya manusia hidup dalam kesedihan, kekurangan ataupun penderitaan. Namun untuk mendidik manusia agar mampu menyadari existency 99 sifat-Nya dan agar manusia itu mampu menerapkan 99 sifat-Nya itu, Allah sering melatih dan mendidik kita dengan ujian ujian. Seperti waktu kita sekolah, ujian dilakukan untuk mengukur seberapa mumpuni kita menguasai pelajaran - pelajaran yg diberikan oleh guru - guru kita. ( ditulis pak Antony utkku di status ku, thanks Mas Anton, GBU )

by Rina Khusnawati on Thursday, 04 March 2010 at 00:42

bersabarlah dengan kesabaran yang tinggi……wahai ukhti Muslimah yang mengharapkan wajah NYA ta’ala

Terkadang dalam hidup seseorang harus berhadapan dengan pilihan yang sulit bila masalah akhirnya menyebabkan pernikahannya kandas. Atau ketika kuasa Tuhan bicara lain dari rencana sepasang manusia, dan membuat yang ditinggalkan harus menjalani hidup sendiri.

Kalau dalam ajaran agama Islam posisi janda ini diletakkan sedemikian rupa yang harus kita hormati, rasanya tidak adil menempatkan mereka dalam kenegatifan. Dan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam pun beristrikan para janda yang ditinggal suaminya meninggal di medan perang, karena beliau ingin menjaga kehormatan para wanita tersebut dan menjamin masa depan anak-anaknya. Sedangkan dalam mayarakat beberapa dari kita menempatkan seorang janda layaknya obyek tabloid gosip. Rasanya ganjil kalau kita timpang sebelah memberikan cap yang kurang baik pada seorang janda, sedangkan bagi seorang duda, sepertinya hal yang biasa saja.


Ketika kita memutuskan untuk memberikan cap tertentu pada sebuah status, tengoklah kembali siapa diri kita sebenarnya ini.

Kenapa kita tidak bisa melihat seseorang karena dia adalah pribadi yang menarik, welas-asih, baik hati atau periang?

Kenapa kita tidak bisa mengukur seseorang karena kepandaiannya memasak, merangkai bunga, ilmu dan agamanya?

Apa perlu kita mencampur adukkan status seseorang dengan kemampuannya dalam masyarakat dan memberikan nilai rendah hanya karena dia berbeda?

Status, apapun itu, apalagi seorang janda, mestinya membuat kita berpikir keras. Berpikir bagaimana si wanita itu menghidupi keluarganya, kalau dia memiliki anak . Berpikir bagaimana bisa berlaku profesional di kantor, bukannya menyulut gosip-gosip iseng tentang kawan kerja yang seorang janda. Semestinya kita terus belajar dengan berkaca pada orang lain, karena di beberapa hal bisa jadi kita ini lebih beruntung.

Terlepas dari semua itu, semua janda-muda harus memikul beban yang tidak mudah, apalagi bila mereka sudah dikaruniai keturunan. Selain harus menghidupi dirinya sendiri, sang janda muda juga harus bisa berdiri tegar untuk menghidupi anak-anaknya.


Sedangkan untuk urusan asmara, janda-muda suka dihadapkan oleh kendala penolakan dari keluarga laki-laki.


Saya sendiri suka menemukan kisah-kisah di mana para janda-muda harus rela patah hati karena keluarga pihak laki-laki menolak kehadiran mereka.


Dari berbagai alasan yang disampaikan, penolakan keluarga laki-laki atas kehadiran seorang janda-muda sedikit banyak dipengaruhi oleh bagaimana masyarakat melihat sosok janda-muda itu sendiri.


Sosok seorang janda muda mau tidak mau sering dikaitkan dengan persepsi “bekas” atau “second hand“. Akibatnya, janda-muda seperti mengalami penurunan kualitas sebagai calon pasangan hidup. Terlebih lagi bila jandanya disebabkan oleh perceraian.


Saya pribadi menolak pandangan seperti ini. Karena seorang janda muda hanyalah seseorang yang memang punya jalan hidup seperti itu, terlepas dari ditinggal mati ataupun karena bercerai.


Ketika seorang wanita muda menjanda, tidak serta merta dia jadi turun kualitasnya, dan bukan pula berarti dia jadi kurang cocok untuk jadi pasangan hidup dibanding dengan wanita-wanita yang masih lajang.


Memutuskan untuk meminang seorang janda muda memang punya kendalanya sendiri. Selain penolakan, kita juga harus mau berbesar hati menerima anak-anaknya, dan mungkin suatu saat harus berhadapan dengan mantan suami juga. Hal-hal seperti inilah yang mungkin dipandang sebagai excess baggage nya janda-muda.
Bagi seorang laki-laki, kondisi tersebut tentunya akan berdampak pada ketahanan psikologis, fisik dan ketahanan ekonominya.
Namun semua kembali pada pilihan.


Bila sang janda-muda memang bisa memberikan yang selama ini kita cari dan bisa memberikan kedamaian hati, sudah selayaknyalah kita memperjuangkan dirinya untuk dijadikan pasangan yang akan menemani kita sampai hari tua nanti.


bersabarlah dengan kesabaran yang tinggi……wahai ukhti Muslimah yang mengharapkan wajah NYA ta’ala
Ingatlah firman Allah ta’ala , berikut ini :

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

.” Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah Yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. “(QS.AZ ZUMAR :10)

bersabar dan bertaqwalah dengan sebenar benar taqwa, yakinlah Allahu ta’ala akan memberikan yang terbaik wahai ukhti muslimah

وَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ فَإِنَّكَ بِأَعْيُنِنَا وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ حِينَ تَقُومُ

Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri, (QS Ath Thuur : 48)



sumber materi : Sakinah.Vol 5,no.10 (Ummu Aslam), dengan tambahan Faedah dari Ummu Rumaisha

artikel ini diambil dari blog Ummu Rumaisha di

http://kotakarsip.blog.friendster.com/2009/04/menikahi-janda-mengapa-tidak/

Biasa Aja Kaleee....

“Wah, setelah terkena gempa bangunan Puskesmasnya sekarang jadi bagus ya Bu?” Tanyaku pada Ibu petugas di salahsatu Puskesmas di daerah Bantul. “ Iya Mbak, jelas tho…, ini kan bantuan dari Jepang, kalo pemerintah kita sendiri mana mampu membangun yang sebagus ini…” “Betul juga ya…” kataku dalam hati.

Sepulang dari acara di Puskesmas tersebut aku balik lagi ke kantor naik motor Honda Karisma kesayanganku. Aku nggak mau ngebut2, soalnya paling di kantor jam 14.00 gini pasti belum ada orang yang balik. Entah kenapa tiba2 di jalan aku jadi memperhatikan kendaraan-kendaraan yang melintas disekitarku, yang searah maupun yang yang berpapasan, dalam pikiranku,” Banyak banget nih penggemarnya, motor n mobil merk dari Jepang, hampir semuanya pake kendaraan merk asal Jepang, ya emang sih terkenal awet, tangguh dan dijamin mutu..” lalu aku mikir lagi, “ Wah berapa banyak devisa yang masuk ke Jepang gara2 konsumerisme bangsa kita pada kendaraan merk asal Jepang ya, wah…wah…wah…tambah kaya dong mereka..” “ belum lagi berapa kekayaan bangsa kita dulu yang diambil Jepang waktu menjajah Indonesia, yang kata Pak Guru Sejarahku cuma 3,5 tahun menjajah tapi akibat yang ditimbulkan tidak kalah mengerikan dengan waktu dijajah belanda selama 3,5 abad…” “waaahhh, pasti banyak kali duit mereka yang berasal dari Indonesia ya, pantes sekarang disana jadi maju banget…”
Uuuuupss, tiba2 aku teringat pembicaraanku tadi pagi dengan ibu petugas puskesmas di daerah Bantu tadi pagi, yang katanya, “ini kan bantuan dari Jepang, kalo pemerintah kita sendiri mana mampu membangun yang sebagus ini…” Lah, kok jadi si Ibu muji2 Jepang ya??” Wah ingin rasanya aku balik lagi ke Puskesmas itu dan bilang pada Ibu itu..”Bu, yang dipakai untuk membangun Puskesmas ini atau sekalipun 100 Puskesmas kayak gini, itu belum sebanding dengan uang bangsa kita yang mereka keruk melalui penjajahan dan lagi justru sebenarnya bangsa kitalah yang lebih banyak membantu Jepang, coba hitung deh Bu, berapa yang mereka dapatkan dari hasil penjualan produk merk asal Jepang, pasti devisa yang amat sangat besar bagi mereka …, jadi Bu, biasa aja kaleee….”

Bantul, Rabu ke-3 November
Sweet Rina
Posted on Facebook
by Rina Khusnawati on Wednesday, 02 December 2009 at 21:49