Sabtu, 25 Juni 2016

Kehidupan Menarik Kehidupan

"Aku tidak tahu bagaimana menemukan kehidupan di padang pasir," kata si anak. "Aku tahu ada kehidupan di sana, tapi entah bagaimana menemukannya."
"Kehidupan akan menarik kehidupan," sahut sang alkemis.

The Alchemist by Paulo Coelho
"Kehidupan akan menarik kehidupan." ya, terkadang kita merasa galau ketika mendapati diri kita berada pada satu lingkungan yang tidak nyaman, merasa dicuekin, merasa jutekin, merasa "kenapa sih orang ini kok kalau sama aku kasar?". Padahal, apabila kita memahami, di alam ini berlaku hukum sejenis menarik sejenis, bagaimana diri kita, maka itulah yang akan kita temui. 

Seseorang yang penuh kemarahan dan kekecewaan dalam hidupnya, maka (orang jawa bilang ndilalah) dia akan ketemu orang-orang yang nyusahin. Dan orang-orang yang dalam dirinya sudah penuh kedamaian, akan bertemu juga dengan orang-orang yang sama.

Lantas bagaimana bila kita sudah "merasa" jadi orang baik, tapi kok masih bertemu orang-orang yang "nyebelin"?, simpel saja, berarti kitapun belum sepenuhnya baik. Karena ukuran baik disini bukan hanya diukur dari tampilan fisik dan yang kelihatan saja, namun diukur jauh sampai kedalam simpanan di pikiran bawah sadarnya.

Terkadang orang tidak mengenali dirinya dengan baik hingga di kedalaman dirinya, sehingga pada saat dia merasa baik dan lalu bertemu dengan orang lain yang menurutnya jutek, pemarah, lantas malah sibuk mengoreksi orang-orang disekitarnya. Orang tersebut tidak mengerti bahwa orang yang datang itu sesuai dengan apa yang ada dalam diri kita.

Jadi, yuk mulai kenali diri kita sendiri, jujur pada diri sendiri, lebih banyak melihat ke dalam diri dan menerima semua yang datang sebagai cerminan apa yang ada dalam diri kita sehingga kita bisa terus memperbaiki karakter kita. Memahami bagaimana hukum alam ini bekerja, dan mengenali diri kita sendiri, sehingga mampu menyelaraskan diri sesuai dengan kehendak Tuhan, akan membuat kita hidup penuh keindahan.
Dan, "Keindahan di dalam diri akan menarik keindahan dari luar datang," demikian menurut Bunda ArsaningsihFull

Kamis, 16 Juni 2016

Alangkah Indahnya !

Diluar sana, seperti berada ditengah badai gurun, meskipun kau bisa pulang dengan selamat, seluruh tubuhmu akan kotor dengan debu. Kau perlu mandi dan membersihkan semua sisa kotoran itu. 

Bagi yang bisa merasakan, saat kita berada diluar bersama-sama dengan banyak orang, mirip dengan berada di tengah badai gurun, tapi disini lebih kepada badai energi, badai yang dihasilkan oleh aneka gelombang pikiran kecemasan, kekhawatiran, emosi, kebencian dan sebagainya. 
Terkadang, sesampai di rumah, tiba-tiba kita merasakan ketidak nyamanan perasaan, padahal kita rasanya tidak memikirkan apapun, tidak berbuat apapun, tidak melakukan apapun. Disinilah diperlukan awareness tentang apa yang ada disekitar kita. Kita perlu menyadari, bahwa badan kita tidak melulu fisik ini saja. Namun kita memiliki tubuh energi, yang bisa  secara tidak sadar terpengaruh dari lingkungan sekitarnya, karena getaran frekuensi negatif yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran negatif diluar sana bisa meresonansi tubuh energi kita. Bila kita teresonansi dengan cukup kuat, misalnya dengan frekuensi kemarahan maka bisa jadi sesampai di rumah tiba-tiba kita uring-uringan. Pastinya ini membuat kita dan orang disekitar kitapun menjadi tidak nyaman. 

Lantas, kita pasti berpikir. Bagaimana sebaiknya, atau apa yang harus dilakukan bila tiba-tiba mood kita berubah tanpa kita sadari "kenapa"nya seperti diatas? 

Jawabannya adalah yang pertama tentu dengan menyadari, mengapa kok tiba-tiba muncul rasa yang tidak nyaman. Lalu lakukan upaya untuk membersihkan diri dari energi negatif yang mengkontaminasi diri kita. Ada satu cara yang manjur untuk itu, yang biasa saya lakukan yaitu metode yang pernah saya pelajari saat mengikuti workshop SOUL Reflection. 

Dalam workshop tersebut semua hal tentang frekuensi energi yang mempengaruhi tubuh kita, dikupas tuntas. Di dalamnya kita diajak mengenali lebih dalam mengenai diri kita, bagaimana kita bereaksi terhadap lingkungan sekitar kita, bagaimana kita mengendalikan diri dan bagaimana tahap-tahap yang harus kita lakukan untuk memurnikan diri kita kembali supaya kitapun kembali dalam kondisi damai, tidak terpengaruh sekitar kita. 

Ah, saya berangan-angan, seandainya saja, setiap orang aware dengan dirinya, sehingga emosi emosi negatif tidak lagi merajalela, setiap orang hidup penuh dengan ketenangan dan kedamaian, alangkah indahnya !

#ngesoul_yukk