Sabtu, 31 Mei 2014

1 Juni dalam Do'a Pagi

Ingatkah? Hari itu mata tak juga terpejam, masih memilah kata demi kata hingga menjadi baris baris kalimat yang jauh lebih kokoh dari barisan bebatuan. Demi apa? Demi sebuah jati diri bagi bangsa ini.

Ingatkah? Rasanya tidak. Nampaknya hanya beberapa gelintir yang ingat dan masih memahaminya, berjuta juta yang lain, bahkan nyaris hanya mengenalnya sebagai hiasan di dinding sekolah mereka dulu. 

Hari ini fajar pertama, tanggal yang sama dengan saat ketika dia sang perumus meletakkan fondasi bangsa. Fondasi itu masih ada, meski sedikit dimakan rayap kekotoran nafsu kemarahan, kekuasaan, keserakahan, hingga menggoyahkan bangunan bangsa ini. Alangkah sedihnya melihat mereka masih juga tertidur dari kesadarannya. 

Hei pagi telah menjadi riuh!! Fajar telah menyingsing, fajar pertama, tanggal yang sama dengan saat ketika dia, sang perumus meletakkan fondasi bangsa. Ayo kita berbenah, bersihkan semua. 
Jangan menjadi rayap untuk rumahmu sendiri !! 

Sayup terdengar do'a di awal pagi, "Oh, Tuhanku, mohon ijinkan, biarlah di hari ini semua menjadi ingat dan memahami kembali, filosofi indah bangsa di tanah surga ini. Kembali pada pelukan ibu pertiwi dan menjadikan diri kami sebagai abdi abdi-Mu, yang menyerahkan seluruh hidup untuk-Mu dan berpasrah segala harap hanya pada-Mu. Biarlah para pemimpin kami mampu memimpin dengan kebijaksanaan dan bangsa kami mampu untuk saling mencintai, saling tenggang rasa dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.."


" ...di timur matahari mulai bercahya
bangun dan berdiri kawan semua
marilah mengatur barisan kita
pemuda pemudi Indonesia..."




Tidak ada komentar:

Posting Komentar