Senin, 05 Mei 2014

Senyuman Embun Pagi

Antara malam dan siang, terselip keindahan pagi yang seringkali terlewat begitu saja. Beruntungnya jiwaku, menemukan seorang Guru yang mengingatkan tentang berharganya waktu. "Pagi hari merupakan saat kita menyusun rencana kerja harian kita dengan lebih terarah dan setelah kiya menyusunnya, kitapun mempersembahkan rencana kerja kita kepada Tuhan untuk mendapat berkat dan rahmat Tuhan sehingga semua dapat berjalan dengan lancar." Dan pagi inipun dengan segenap kesadaran, aku ikhlas membuka mata pada pagi yang masih gulita, bersyukur dan mempersembahkan sepanjang hari ini untuk berkarya dan mengabdikan hidupku sepenuhnya untuk Sang Maha Pencipta. 

Subuh hari ini terasa nikmatNya begitu agung, meski disini telingaku tak mampu menangkap lantang gema adzan, namun panggilanNya menggema dalam semestaku. Menyentuh kilau beningnya air wudhu pagi, menggugah sepenuh kesadaran. Menghampar sajadah bersiap pada satu pertemuan indah. Tak ingin kuberanjak dari sujud pagi ku, meresapi semua makna cinta dalam firman firmanNya. 

Lewat kata dalam do'a menyentuh lembut jiwa jiwa,  berkirim shalawat dan salam, bersenandung harap segala kebaikan memenuhi sepanjang hari kedepan. Mensyukuri keindahan pagi, titik titik embun, merekahnya mentari pagi, kokok ayam dan kicuan burung, alam semesta berbahagia bersama pagiku hari ini.

Sungguh beruntungnya jiwa ini, manakala membuka mata dan menemukan Sang Pencipta sebagai satu satunya yang pertama kali harus disapa dan dtemuinya. Gerbang hari ini pun terbuka dan tersenyum ramah menyambut kita dengan penuh cinta. 

Aku beranjak dan menggenapkan bangun pagiku dengan seduhan secangkir kopi panas. Alangkah indahnya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar