Kamis, 26 Mei 2011

Biarkan Aku

Tengah malam, diantara sederet lukisan, menikmati warna-warni yang tertuang diatas kanvas. Menyusuri lorong-lorong temaram kita berjalan membagi bahagia.. Kau genggam erat jemariku seakan takkan kau lepaskan. Diantara gemuruh musik yang menghentak, mata kita bertatapan membagikan rasa. Disuatu tempat dimana semua diawali, dititik nol. Ditemani secangkir kopi press aceh  dan secangkir kopi drip toraja, kepahitan hidup seakan lenyap seiring kopi yang larut melalui kerongkongan. Tuhan begitu baik padaku dengan mengirimkanmu kembali dalam hidupku yang tinggal separuh ini. Rengkuhanmu begitu kokoh sehingga aku mampu berdiri tegak dan kembali bisa menatap dunia. Tuturmu begitu sarat sehingga aku ingat untuk kembali selalu padaNYA dalam setiap waktuku. Begitu indah caramu hingga aku tak pernah bisa melupakanmu. 

Tuhan, ketika sampai waktuku pada satu saat aku harus berdiri tanpa dia, biarkan kakiku melangkah kembali kesana, sekedar mengembalikan semua ingatan ke awalnya, ke titik paling awal dalam setiap perhitungan, titik nol. Awal yang indah, akan berakhir dengan indah. Andaipun dia tak mengenangnya, biarkan aku menggenggamnya sepenuh jiwa. Terimakasih Tuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar