Rabu, 25 Mei 2011

Pada Sebuah Cermin

Aku tahu, beban hidup yang kau jalani memang teramat meletihkan, namun tak ada yang bisa aku lakukan selain merengkuhmu dalam sapa. Sebesar apapun rasa peduliku, sebesar apapun rasa sayangku, tetap saja dunia kita berbeda. Mungkin kamu berpikir, aku tak pernah mempedulikanmu, kelelahanmu, kesedihanmu. Kamu tak tahu,  Satu hal, mungkin dirimu tak pernah tahu apa yang aku rasa jauh dalam hatiku. Ketika kamu bilang, "coba kamu ada disini, bisa nemenin aku jalan, ngopi, pasti aku seneng", aku merasa duniaku runtuh. Kamu nggak tahu, jauh lebih mudah menjadi kamu, kamu bisa dengan mudah mengungkapkan apa yang kamu rasakan, kamu bisa mengatakan pada dunia apa yang kamu inginkan. Tak mudah menjadi aku, segala hal dibatasi dinding-dinding tradisi, yang tak mungkin aku terobos seenaknya. Mengaduh dan mengeluh kepada Tuhan, hanya itu yang meringankan, percayalah. Itu juga yang selalu aku lakukan. Karena kita berasal dari DIA, maka bila bebanmu tak sanggup kau pikul sendiri, mintalah kekuatan padaNYA, kembalikan semua urusan yang telah kau usahakan penyelesaiannya padaNYA. Jangan pernah merasa sendiri, ada Tuhan yang melihatmu selalu, dan ada aku yang menemanimu meskipun hanya lewat mimpi-mimpimu.
Hidup ini jangan kau jadikan bebanmu, berpikirlah bahwa kita adalah wayang. Sesulit apapun masalah yang kau hadapi, percayalah Tuhan sudah menyiapkan penyelesaian yang indah, karenanya mohonlah selalu padaNYA. Cobaan selalu ada tapi kekuatan dari Allah juga selalu tersedia. 
Tak perlu berandai-andai bila tak ingin merasa lebih sakit, biarkan semua berjalan apa adanya. Selalu berserah kepadaNYA itu lebih baik bagi kita manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar