Selasa, 26 April 2011

simphony jiwa


Ibarat dalam sebuah kolaborasi pementasan musik, maka engkaulah conductornya, dan aku adalah seorang pemain musik yang engkau pilih. Beratus-ratus lagu kita pentaskan, hingga kita nyaris terhanyut, hidup dalam iramanya, seakan-akan tak ingin berhenti bersimphony, tak pernah terasa lelah, mengesampingkan semua hal tentang kehidupan, hingga saat engkaupun tersadar, khawatir musik ini akan membunuhmu. 

Aku adalah pemain musikmu, engkaulah conductornya. Engkau pemegang iramanya, ketika tanganmu melambai tanda mulai, aku mainkan musikku, dan ketika engkau berhenti, aku berhenti. Ketika engkau menghendaki musik ini dimainkan lagi, aku akan memainkannya dengan harmoni penuh penjiwaan, dan ketika kau beri tanda aku harus berhenti aku akan diam. Begitulah. Karena aku pemain musikmu dan engkaulah conductornya.

Hingga saat kau tidak sanggup lagi lagi memberikan aba-aba, karena kau ingin musik yang tak berguna ini dihentikan saja, agar tak larut dalam rintihan melodinya, atau agar  tak terbawa euphoria musikalitasnya. Tak perlu kau ragu, aku akan patuh, segera aku akan berhenti memainkannya. Karena seorang pemain musik akan mengikuti aba-aba conductornya.  

Easy going, itu jalan yang aku pilih saat ini, karena itu jauh lebih mudah buatku untuk menjalaninya. Karena sudah cukup kehidupan ini mengajariku tentang kepahitan hidup akibat kekecewaan. So, make it simple and don’t think so. Menyederhanakan hidup, jauh lebih mudah buat aku. 

Jangan khawatirkan tentang aku, mainkan saja musik terbaikmu, dengan atau tanpa iringanku, komposisi yang kau mainkan tetap akan merdu. Biarkan diriku. Karena  buat aku menjalani kembali sunyi hidup. Menikmati setiap tarikan nafas yang masih bisa aku hirup, adalah sebuah melodi tersendiri. 

Terimakasih telah bersama-sama memainkan musik kehidupan yang indah bersamaku, dan bila kini dirasa cukup, maka cukuplah. Berjalanlah, lakukan yang terbaik, yang terbaik buatmu pasti baik juga untukku. Go on.

Jangan bersedih..no..no..no….. please don’t be sad, because life is simple. Easy come easy go, just enjoy whatever happen. Hidup ini pendek sekali, rugi bila hidup harus bersedih. Karena sudah cukup kehidupan ini mengajariku tentang kepahitan hidup akibat kekecewaan. Jadi, aku akan tetap tersenyum dengan atau tanpa iramamu. Karena setiap  tarikan nafas yang masih bisa aku hirup, adalah sebuah melodi tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar