Rabu, 21 September 2011

Kemarau tak menyisakan setetes air hujan


Hutan jati yang meranggas, menemani perjalananku sepanjang siang ini. Warna coklat menghampar, gersang. Terik matahari yang menyengat menambah suasana meranggas. Kemarau tak menyisakan setetes air hujan.
Nanar mataku menatap keadaan, pilu. Dimanakah yang dikatakan zamrud khatulistiwa itu? Bukit-bukit kapur di tambang, menyisakan ceruk-ceruk tak terawat, pohon-pohon ditebang  tanpa ditanami pengganti. Inikah gemah ripah loh jinawi? Suasana ini membuatku pening. (belum selesai -juga-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar