Sabtu, 25 Februari 2017

Membangun Indonesia Damai Bersama Tim Pojok Duta Damai

Indonesia damai, mari kita berupaya

22 Februari 2017, di salahsatu ruangan di Rumah Kreatif Jogja di daerah Sagan Yogyakarta, saya beruntung sekali karena mendapatkan kesempatan mengikuti acara "Mewarnai Indonesia melalui Kelas Blogging dan Menulis bagi Pemula". Dimana “Mewarnai Indonesia” merupakan Program Kerja Tim Pojok Duta Damai Dunia Maya BNPT Regional Jogja Tahun 2017 yang juga didukung oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Daerah Istimewa Yogyakarta dan Dinas Pariwisata Sleman dan difasilitasi oleh Rumah Kreatif Jogja. Awalnya saya bertanya-tanya, apa hubungannya Tim Pojok Duta Damai dengan nge-blog yang baik, cara menulis yang baik? Namun tidak lama pertanyaan tersebut menari-nari di benak saya, pertanyaan saya segera terjawab dari penjelasan mbak Elizabeth Elzha salahsatu narasumber, menyampaikan bahwa Tim Pojok Duta Damai Dunia Maya berikutnya disebut Tim Pojok merupakan bentukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia yang ditugaskan di Jogja sejak tahun 2016. Tugas mereka adalah melawan aksi kelompok radikalisme dan terorisme melalui konten-konten positif di dunia maya (online) yang diunggah melalui portal www.pojok.dutadamai.id.

Menyimak penjelasan Mbak Elzha tersebut saya semakin bersemangat, karena seperti kita ketahui bersama, akhir-akhir ini banyak sekali konten di internet terutama, yang dengan mudah bisa diakses, padahal isinya provokatif, memecah belah dan menyebarkan hal-hal negatif. Sedangkan di era digital dan era keterbukaan seperti sekarang ini, tidaklah mungkin membatasi penggunaan internet bagi masyarakat, sehingga tepat sekali pilihan campaign penulisan konten-konten positif dan menyebarkan melalui akun media sosial pribadi khususnya melalui platform blog yang digagas Tim Pojok tersebut. 

Bisakah mengupayakan Indonesia Damai dari tulisan ? 

Bagi beberapa orang mungkin akan memandang sebelah mata upaya ini, tapi bagi saya pribadi sangat mendukung upaya-upaya untuk menegakkan kebaikan entah apapun bentuknya. Karena saya meyakini apa yang saya pelajari dari pembelajaran energi yang saya dapatkan melalui lembaga Spirit Of Universal Life bahwa, energi sejenis akan menarik energi sejenis, dan manusia meradiasikan pikirannya dalam bentuk energi ke alam ini, sehingga ketika kita memproduksi pikiran positif yang kita tuangkan sebagai konten dalam blog, maka kita juga telah meradiasikannya ke alam, dan otomatis ketika semakin banyak pikiran positif yang meradiasi ke alam, maka alam inipun akan terinfluence oleh energi positif dan akan menjadi lebih baik. Semakin banyak memikirkan kebaikan, kedamaian untuk Indonesia maka Indonesiapun akan mewujud menjadi negara yang damai, aamiin. 

Untuk bisa menuliskan sebuah konten yang positif dan damai tentunya kitapun sebagai penulis harus  benar-benar memahami tentang apa itu kedamaian, sebaiknya kitapun sudah merasakan kedamaian di dalam diri kita, sehingga ketika kita menuliskan tidak hanya sekedar tulisan saja, namun menjadi sebuah tulisan yang powerful, mengisnpirasi dan memiliki kekuatan mengubah pola pikir pembacanya menjadi seperti apa yang kita inginkan. 

Selanjutnya mari kita dukung program-program yang bertujuan positif, yang bertujuan membangun kedamaian Indonesia kita. 

Salam damai _/|\_

Kamis, 23 Februari 2017

Minggir Potensi Wisata Di Ujung Barat Sleman

Minggir sebuah tempat asri untuk berwisata

 


Kembali ke desa kelahiran saya di daerah kecamatan Minggir, Sleman, Yogyakarta adalah sebuah rekreasi, sebuah pertemuan kembali dengan masa kecil. Mengingat saat dahulu mandi di kali dan berlarian di pematang sawah adalah kegiatan rutin setiap pulang sekolah. Tidak peduli Bapak dan Ibu marah karena khawatir saya hanyut di sungai Van der Wijk yang cukup dalam, saya tetap mandi di kali bersama teman-teman, hampir setiap hari. Selayaknya anak desa yang tak pernah merasa kesepian dan tak pernah kekurangan bahan mainan, begitulah saya dahulu. 
Minggir Sleman Edi WibowoNamun selepas SMA rumah kami di daerah Balangan, Sendangrejo, Minggir dijual, lalu kamipun hidup berpindah-pindah, begitupun setelah menikah, saya lebih banyak tinggal di luar pulau, dari kota ke kota dengan segala hiruk pikuknya. 

Desa Wisata BrajanBeruntung masih ada nenek dan kerabat yang tinggal di daerah Minggir, sehingga paling tidak sebulan sekali saya masih bisa pulang sembari berwisata di Minggir. Wisata? Ya, berwisata bukanlah selalu harus datang ke tempat yang ada tulisannya "kawasan wisata" menurut orang kebanyakan, tapi bagi saya berwisata adalah ketika kita menemukan sebuah tempat yang tenang, jauh dari hiruk pikuk.
Sesekali saya menyempatkan wisata kuliner membeli iwak bebek bacem di pasar Balangan, slondok rasa bawang atau sekedar gatot dan tiwul. Di Minggir kita juga bisa menemukan desa Wisata Brajan yang memproduksi aneka kerajinan Bambu, lalu di desa Bandan, Plumbon dan sekitar Sendangsari kita bisa membeli tikar mendong, dompet mendong dan aneka barang dari mendong. 

Desa Minggir yang hijau sangat cocok untuk berwisata 

Minggir Sleman Edi WibowoMeskipun saat ini setahu saya masih sedikit sekali dikembangkan untuk pariwisata, namun saya yakin dengan potensi alam yang hijau karena Minggir adalah termasuk daerah penyangga pangan untuk Yogyakarta, dengan lahan sawah yang begitu luas, dan beberapa spot di Minggir memungkinkan pemandangan langsung ke Gunung Merapi, pegunungan menoreh dan berbatasan dengan Kali Progo, tempuran Kali Krasak, dan sebelah utara terdapat Buk Renteng yang merupakan bangunan irigasi peninggalan Belanda adalah merupakan spot spot yang dapat diandalkan untuk berselfie ria. Semoga suatu hari nanti Kecamatan Minggir akan menjadi alternatif wisata andalan Kabupaten Sleman, karena di Minggir potensi wisata trekking, bersepeda, wisata kuliner, bahkan arung arung jeram masih sangat terbuka untuk bisa dikembangkan
Yuk berwisata ke Minggir.

#wisatasleman