Kamis, 04 April 2013

Kisah Bakteri Manusia dan Bumi

Alkisah tubuh manusia adalah satu alam tersendiri bagi kehidupan bakteri. Tubuh bagi bakteri adalah tempat melangsungkan aktivitas dan perkembangbiakannya. Jumlah mereka sangatlah banyak, bahkan konon banyaknya di dalam tubuh manusia jumlahnya melebihi jumlah sel satu tubuh manusia. Sekian banyak bakteri ini bila dilihat dari segi kepentingan manusianya, maka dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu bakteri yang keberadaannya dalam tubuh menguntungkan inangnya, dalam artian, keberadaan dan aktivitas bakteri ini bisa meningkatkan kualitas kesehatan inangnya, yakni manusia, sehingga bakteri golongan ini oleh manusia  dinamakan "bakteri baik". Lalu yang sebagian lagi adalah bakteri yang keberadaannya menimbulkan efek buruk atau gangguan pada tubuh manusia, sehingga bakteri golongan ini dijuluki "bakteri jahat". Baik bakteri jahat maupun bakteri baik keberadaan mereka dalam tubuh tak bisa dicegah keberadaannya, mungkin Tuhan memang sudah menitahkan demikian untuk satu alasan. Yang jelas, keberadaan mereka baik yang disebut "jahat" maupun "baik" menurut penelitian para pakar, dibutuhkan oleh tubuh manusia, antara lain, sebagai sumber penghasil vitamin seperti biotin dan vitamin K, juga untuk membantu proses pencernaan makanan, seperti membantu terjadinya pembusukan makanan yang sudah tidak diperlukan agar bisa dibuang keluar dari tubuh. Selanjutnya yang perlu diperhatikan kaitannya dengan efeknya pada tubuh manusia adalah mengenai perbandingan jumlah keberadaan mereka, yaitu, apabila jumlah bakteri baik lebih banyak daripada jumlah bakteri buruk, maka kesehatan manusia akan berada dalam kondisi yang baik. Dan sebaliknya, apabila bakteri jahat lebih banyak dari pada bakteri baik, maka kesehatan manusia dimana mereka bersarang akan terganggu. Dan bakteri ini terkadang baik dan buruknya juga tergantung pada manusia juga. Misalnya, menurut para bakteri dan jasad renik yang hidup di permukaan kulit, dengan nama keren Staphylococcus aureus, mereka berfungsi sebagai penyerang penyusup apabila kondisi tubuh manusia sedang fit, namun apabila kondisi kekebalan tubuh menurun, bakteri ini akan berbalik menyerang manusia. 

Mempelajari mereka bisa jadi membosankan bila hanya disikapi sebatas membaca literatur biologi saja. Namun apabila kita mau mengkaji lebih jauh, kita bisa menganalogikan keberadaan bakteri ini dengan keberadaan manusia di bumi ini. Umpamakan bumi adalah tubuh, dan manusia yang hidup didalamnya adalah bakteri. Mirip dengan panggung kehidupan manusia, bahwasanya, kehidupan manusia dan bakteri memiliki satu persamaan, dimana ada kategori "baik" dan "jahat". Manusia pun akan dikategorikan baik, apabila sepanjang aktivitasnya dalam berkehidupan membawa dampak yang baik bagi alam, dan akan dikategorikan jahat apabila aktivitas yang dilakukan membawa kerusakan. Apabila manusia baik jumlahnya jauh lebih banyak daripada manusia jahat, maka bumi ini akan terjaga kelestariannya, dan sebaliknya apabila manusia yang jahat jumlahnya jauh lebih banyak daripada manusia yang baik, maka kebinasaanlah bagi semua. 

Namun, lebih dalam lagi dari sekedar itu, marilah kita cermati, seperti halnya bakteri, bahwa yang dikatakan jahatpun memiliki fungsi dalam kehidupan inangnya, Manusiapun demikian adanya, dengan adanya manusia yang berperilaku tidak baik, maka disitulah tempat kita mendapatkkan tempat untuk berbuat baik yang lebih dalam lagi, disitulah ujian bagi kita, mampukah kita berbuat baik pada orang yang jahat pada kita, dengan kata lain dialah sarana kita bertumbuh secara jiwa. Dan juga seperti halnya koloni Staphylococcus aureus, ada juga golongan manusia yang apabila dalam kondisi kecukupan maka mereka adalah orang-orang yang baik, namun begitu diuji dengan kekurangan atau ibaratnya bumi tak menghasilkan panen bagi mereka, maka mereka berbalik menjadi manusia jahat yang membawa kerusakan. 

Belajar dari kehidupan bakteri, kita manusia yang dipercaya menggunakan tubuh ini untuk hidup, tentunya tak pernah menginginkan adanya kerusakan pada tubuh kita oleh karena keberadaan bakteri jahat yang melebihi semestinya, karenanya di alam ini sebagai manusia mari kita mengusahakan diri kita masing-masing  untuk bisa menjadi manusia baik, agar lebih banyak lagi manusia baik, sehingga bumi ini terhindar dari kerusakan.

Segala puji bagi Allah, yang telah membuat segalanya begitu indah, sempurna dan berimbang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar